Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN INFUS

Sobat Nakes, melakukan tindakan pemasangan infus merupakan suatu tindakan yang dilaksanakan guna mempertahankan terapi cairan melalui pembuluh darah intravena. Tindakan pemasangan infus ini merupakan tindakan yang sangat sering dilakukan oleh tenaga medis yang bekerja di fasilitas kesehatan.

Dalam pelaksanaan pemasangannya perlu mengacu kepada standar operasional yang berlaku disetiap instansi. Bersama Perawat kali ini, akan membahas lebih jauh bagaimana standar operasional prosedur (SOP) pemasangan infus secara umum yang dapat menjadi bahan ajar Sobat Nakes.

Definisi Prosedur Pemasangan Infus

Standar operasional prosedur (SOP) pemasangan infus merupakan teknik invasif yang mencakup penusukan pembuluh darah vena melalui transkutan dengan jarum yang tajam berlapis kateter plastik sesuai dengan ketentuan dan prosedur.

Sumber : pixabay.com

Untuk mengetahui bagaimana standar operasional prosedur (SOP) pemasangan infus berikut kami paparkan SOP Pemasangan Infus bagi pasien yang membutuhkan terapi cairan melalui intravena.

Persiapan Prosedur Pemasangan Infus

Sebelum melakukan tindakan prosedur pemasangan infus beberapa persiapan yang perlu dilakukan diantaranya :

Persiapan Pemasangan Infus

  1. Lakukan observasi tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya ketidakseimbangan cairan atau elektrolit
  2. Pelajari kembali program penggantian terapi yang ditetapkan oleh dokter.

Persiapan Klien dalam SOP Pemasangan Infus

  1. Sampaikan salam kepada pasien
  2. Jelaskan kepada pasien prosedur pemasangan infus terkait tujuan dan langkah-langkah tindakan pemasangan infus

Persiapan Alat dalam SOP Pemasangan Infus

  1. Larutan / Cairan Infus sesuai dengan resep dokter
  2. Jarum infus yang sesuai
  3. Infus set (tergantung kebutuhan dan kecepatan pemberian ; untuk bayi dan anak kecil dengan selang mikrodip yang memberikan 60 tetes/ml)
  4. Alkohol swab
  5. Torniket
  6. Sarung tangan disposible
  7. Papan penyangga tangan (jika diperlukan ; biasanya untuk bayi dan anak-anak)
  8. Plester
  9. Alas
  10. Gunting plester
  11. Bengkok / Nierbekken
  12. Tiang infus

Persiapan Lingkungan dalam SOP Pemasangan Infus

Persiapan lingkungan yang diperlukan dalam pemasangan infus adalah menjaga privacy klien dengan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

Identifikasi Vena yang akan Dilakukan Pemasangan Infus

  1. Hindari daerah penonjolan tulang
  2. Gunakan vena di bagian yang paling distal terlebih dahulu
  3. Hindari pemasangan selang intravena di pergelangan tangan, didaerah yang mengalami peradangan, di ruang antecubital, di ekstrimitas yang sensasinya menurun atau di tangan yang dominan

Pelaksanaan Prosedur Pemasangan Infus

  1. Melakukan cuci tangan sesuai SOP (Lihat SOP Cuci Tangan)
  2. Atur peralatan di samping yang bebas dari kusut atau di meja tempat tidur
  3. Buka kemasan steril dengan teknik steril
  4. Periksa larutan / cairan infus akan diberikan dengan prinsp "10 Benar Pemberian Obat"
  5. Bila menggunakan larutan IV dalam botol, lepasakan penutup logam dan lempeng karet serta logam dibawah penutup. Untuk kantung larutan IV plastik, lepaskan lapisan plastik diatas port selang.
  6. Buka infus set dengan mempertahankan sterilitas di kedua ujung
  7. Tempatkan klem yang dapat digeser tepat dibawah bilik tetesan atau gerakan klem penggeser ke posisi penghentian aliran infus.
  8. Masukan infus set ke dalam kantung cairan
  9. Lepaskan penutup pelindung cairan IV tanpa menyentuh ujung tempat masuknya alat set infus
  10. Lepaskan penutup pelindung dari ujung insersi selang, dengan tidak menyentuh ujung insersi tersebut, kemudian masukan ujung selang tersebut ke dalam ujung botol intravena yang terbuat dari karet.
  11. Untuk mengisi selang infus, tekan bilik tetesan, kemudian lepaskan
  12. Buka pelindung jarum dan geser klem penggeser sehingga aliran infus dapat mengalir dari bilik tetesan melalui selang adapter jarum. Gerakan kembali klem penggeser ke posisi penghentian aliran cairan setelah selang terisi.
  13. Pastikan selang bebas dari udara dan gelembung udara
  14. Setelah itu, pilih vena distal yang akan di insersi
  15. Apabila di tempat insersi jarum terdapat banyak bulu, cukur terlebih dahulu.
  16. Apabila memungkinkan, letakkan ekstremitas pada posisi dependen (dalam keadaan di topang sesuatu)
  17. Pasang torniquet 10 - 12 cm diatas tempat insersi. Torniquet harus menghambat aliran vena bukan aliran arteri, periksa juga denyut distal
  18. Pilih vena yang berdilatasi dengan baik, metoda membuat vena berdilatasi adalah dengan cara memukul-mukul vena secara perlahan dari arah proksimal ke distal atau dengan meminta klien untuk mengepal dan membuka telapak tangan.
  19. Gunakan sarung tangan disposible
  20. Bersihkan tempat insersi dengan kuat, terkonsentrasi dan dengan gerakan sirkulasi dari tempat insersi ke daerah luar dengan menggunakan alkohol swab atau dengan satu kali usapan. Biarkan sedikit mengering.
  21. Lakukanlah pungsi vena. Fiksasi vena dengan menempatkan ibu jari di atas vena dengan merenggangkan kulit berlawanan dengan arah insersi 5 - 7 cm ke arah distal ke tempat vena pungsi.
  22. ONC dengan insersi bevel (bagian ujung jarum yang miring) dengan membentuk sudut 20 - 30 derajat, searah dengan aliran balik darah vena distal terhadap tempat pungsi vena yang sebenarnya.
  23. Jarum kupu-kupu, dengan menempatkan jarum dengan membentuk sudut 20 - 30 derajat dengan bevel di bagian atas sekitar 1 cm dari arah distal ke tempat pungsi vena.
  24. Lihat aliran balik melalui selang jarum kupu-kupu atau bilik aliran darah di ONC yang mengindikasikan bahwa jarum telah masuk ke vena. Rendahkan jarum sampai hampir menyentuh kulit. Masukkan lagi kateter sekitar 1/4 inci ke dalam vena dan kemudian longgarkan bagian pangkal jarum yang dimasukkan ke vena. Lanjutkan masukkan kateter yang fleksibel atau jarum kupu-kupu sampi hub berada di tempat pungis vena.
  25. Stabilkan kateter dengan salah satu tangan, lepaskan torniquet dan lepaskan juga stylet dari ONC
  26. Hubungkan adapter jarum infus ke hub ONC atau jarum. Jangan sentuh titik masuk adapter atau bagian dalam hub ONC
  27. Lepaskan klem penggeser untuk memulai aliran infus dengan kecepatan tertentu untuk mempertahankan kepatenan selang intravena.
  28. Fiksasi kateter IV atau jarum
  29. Tempelkan plester kecil dibawah hub kateter dengan sisi perekat ke atas dan silangkan plester di atas hub.
  30. Tempelkan plester kecil yang kedua, langsung disilangkan ke hub kateter.
  31. Letakkan plester transparan diatas tempat pungsi vena dengan mengikuti intruksi kemasan
  32. Fiksasi selang infus ke kateter dengan sepotong plester berukuran 2,5 cm.
  33. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus, ukuran jarum dan tanda tangan atau inisial perawat yang melakukan tindakan pemasangan infus.
  34. Atur kecepatan aliran sesuai dengan intruksi.
  35. Buang sarung tangan dan persediaan yang telah digunakan serta lakukanlah cuci tangan
  36. Observasi klien setiap jam untuk menentukan responnya terhadap terapi cairan baik jumlah cairan / larutan sesuai program yang ditetapkan, kecepatan aliran, kepatenan intravena dan tidak terdapat infiltrasi, plebitis atau inflamasi.
  37. Dokumentasikan dalam catatan keperawatan.
Itulah beberapa langkah-langkah atau standar operasional prosedur (SOP) dalam melakukan pemasangan infus. Semoga informasi diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan Sobat Nakes dan Pembaca dalam melakukan tindakan pemasangan infus. Salam sehat.


Posting Komentar untuk "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN INFUS"