Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENGENAL MACAM-MACAM IMUNISASI DASAR BAGI ANAK

Sobat Nakes, imunisasi dasar pada anak seperti yang telah dijelaskan merupakan suatu hal yang penting agar anak terhindar dari berbagai macam penyakit. Tentunya sebagai tenaga kesehatan kita harus mengetahui jenis-jenis imunisasi dasar apa saja yang wajib diberikan kepada anak. Sebelum membahas lebih jauh seputar macam-macam imunisasi dasar bagi anak, kita akan bahas terlebih dahulu mengenai apa itu imunisasi.

Sumber : pixabay.com

Definisi Imunisasi

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Sehingga dapat dikatakan bahwa imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Pemberian imunisasi ini diberikan dengan tujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sasaran imunisasi ini lebih ditujukan kepada bayi hingga anak-anak dari mulai lahir hingga anak menginjak usia sekolah. 

Imunisasi yang diberikan dari bayi hingga anak usia sekolah, terdapat beberapa imunisasi wajib yang perlu diberikan. Imunisasi wajib ini merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit menular tertentu.

Dalam pembahasan imunisasi wajib ini terdapat imunisasi rutin yang dilaksanakan secara terus-menerus sesuai jadwal. Berikut kami jabarkan imunisasi rutin yang meliputi pengertian, indikasi, cara pemberian dan dosis, efek samping serta penanganan efek samping.

Jenis Imunisasi Dasar bagi Anak

Selama anak memasuki pertumbuhan dan perkembangan terdapat beberapa jenis imunisasi dasar yang perlu dilengkapi oleh anak, untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh. Berikut jenis-jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada anak :

Imunisasi BCG

Imunisasi BCG merupakan imunisasi dengan vaksin BCG yang berbentuk beku kering mengandung Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin), strain paris. Imunisasi BCG ini diberikan untuk kekebalan aktif terhadap tuberkulosis.

Cara Pemberian dan Dosis Imunisasi BCG :

  1. Dosis pemberian : 0,05 ml, sebanyak 1 kali
  2. Disuntikan secara intrakutan (Klik : SOP Injeksi Intracutan / IC) di daerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus) dengan menggunakan ADS 0,05 ml.

Efek Samping Imunisasi BCG :

2-6 minggu setelah pemberian imunisasi BCG daerah bekas suntikan timbul bisul kecil (papula) yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu 2-4 bulan, kemudian menyembuh perlahan dengan menimbulkan jaringan parut dengan diameter 2-10 mm.

Penanganan Efek Samping Imunisasi BCG:

  1. Apabila ulkus mengeluarkan cairan perlu dikompres dengan cairan anitseptik
  2. Apabila cairan bertambah banyak atau koreng semakin membesar anjurkan orangtua membawa bayi ke tenaga kesehatan.

Imunisasi DPT - HB - HIB

Imunisasi DPT-HB-Hib merupakan imunisasi dengan vaksin DTP-BH-Hib yang digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan) hepatitis B dan infeksi Haemophilus influenzae tipe b secara simultan.

Cara Pemberian dan Dosis Imunisasi DPT-HB-Hib

  1. Vaksin harus disuntikkan secara intramuskular (Klik : SOP Injeksi Intramuskular / IM) pada anterolateral paha atas.
  2. Satu dosis anak adalah 0,5 ml.

Kontraindikasi Imunisasi DPT-HB-Hib

Kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau kelainan saraf serius.

Efek Samping Imunisasi DPT-HB-Hib

Reaksi lokal sementara, seperti bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi suntikan, disertai demam dapat timbul dalam sejumlah besar kasus. Kadang-kadang reaksi berat, seperti demam tinggi, irritabilitas (rewel) dan menangis dengan nada tinggi dapat terjadi dalam 24 jam setelah pemberian.

Penanganan Efek Samping Imunisasi DPT-HB-Hib

  1. Orang tua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau sari buah)
  2. Jika demam, kenakan pakaian yang tipis
  3. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
  4. Jika demam berikan Paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3-4 jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam)
  5. Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat
  6. jika reaksi memberat dan menetap bawa bayi ke dokter.

Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi Hepatitis B merupakan imunisasi dengan vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat non-infecious, berasal dari HBsAg.

Cara Pemberian dan Dosis Imunisasi Hepatitis B

  1. Dosis 0,5 ml atau 1 (buah) HB PID, secara intramuskular, sebaiknya pada anterolateral paha.
  2. Pemberian sebanyak 3 dosis
  3. Dosis pertama usia 0-7 hari, dosis berikutnya interval minimum 4 minggu (1 bulan)

Kontraindikasi Imunisasi Hepatitis B

Penderita infeksi berat yang disertai kejang

Efek Samping Imunisasi Hepatitis B

Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.

Penanganan Efek Samping Hepatitis B

  1. Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI)
  2. Jika demam, kenakakan pakaian yang tipis
  3. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
  4. Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3-4 jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam)
  5. Bayi boleh mandi atau cukup diseka air hangat.

Imunisasi Polio Oral (Oral Polio Vaccine [OPV])

Imunisasi Polio Oral merupakan imunisasi vaksin polio trivalent yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1, 2 dan 3 (strain Sabin) yang sudah dilemahkan. Pemberian imunisasi ini digunakan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap poliomielitis.

Cara Pemberian dan Dosis Imunisasi Polio Oral :

Secara oral (melalui mulut), 1 dosis (dua tetes) sebanyak 4 kali (dosis) pemberian dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu.

Kontraindikasi Imunisasi Polio Oral :

Pada individu yang menderita immune deficiency tidak ada efek berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit.

Efek Samping Imunisasi Polio Oral :

Sangat jarang terjadi reaksi sesudah imunisasi polio oral. Setelah mendapatkan vaksin polio oral bayi boleh makan minum seperti biasa. Apabila muntah dalam 30 menit, segera diberi dosis ulang.

Penanganan Efek Samping Polio Oral :

Orangtua tidak perlu melakukan tindakan apapun.

Imunisasi Vaksin Polio (IPV)

Imunisasi vaksin polio merupakan imunisasi vaksin inactive polio vaccine (IPV) dalam bentuk suspensi injeksi. Pemberian imunisasi polio injeksi ini diberikan untuk mencegah poliomyelitis pada bayi dan anak immunocompromised, kontak di lingkungan keluarga dan pada individu dimana vaksin polio oral menjadi kontraindikasi.

Cara Pemberian dan Dosis Imunisasi Vaksin Polio

  1. Disuntikkan secara intramuskular (IM) atau subkutan (SC) dalam (klik : SOP Injeksi Subkutan / SC) dengan dosis pemberian 0,5 ml.
  2. Dari usia 2 bulan, 3 suntikan berturut-turut 0,5 ml harus diberikan pada interval satu atau dua bulan.
  3. IPV dapat diberikan setelah usia bayi 6, 10 dan 14, sesuai dengan rekomendasi dari WHO
  4. Bagi orang dewasa yang belum diimunisasi diberikan 2 suntikan berturut-turut dengan interval satu atau dua bulan.

Kontraindikasi Imunisasi Vaksin Polio :

  1. Sedang menderita demam, penyakit akut atau penyakit kronsi progresif
  2. Hipersensitif pada saat pemberian vaksin ini sebelumnya
  3. Penyakit demam akibat infeksi akut : tunggu sampai sembuh
  4. Alergi terhadap Streptomycin

Efek Samping Imunisasi Vaksin Polio:

Reaksi lokal pada tempat penyuntikan : nyeri, kemerahan, indurasi dan bengkak bisa terjadi dalam waktu 48 jam setelah penyuntikan dan bisa bertahan selama satu atau dua hari.

Penanganan Efek Samping Vaksin Polio :

  1. Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI)
  2. Jika demam, kenakan pakaian yang tipis.
  3. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
  4. Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3-4 jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam)
  5. Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat.

Imunisasi Campak

Imunisasi campak merupakan imunisasi dengan vaksin virus hidup yang telah dilemahkan. Pemberian imunisasi campak ini diberikan untuk kekebalan aktif terhadap penyakit campak.

Cara Pemberian dan Dosis Imunisasi Campak:

0,5 ml disuntikkan secara subkutan (klik : SOP Injeksi Subkutan / SC) pada lengan kiri atas atau anterolateral paha, pada usia 9 - 11 bulan.

Kontraindikasi Imunisasi Campak :

Individu yang mengidap penyakit immune deficiency atau individu yang diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, limfoma.

Efek Samping Imunisasi Campak

Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8 - 12 hari setelah vaksinasi.

Penanganan Efek Samping Imunisasi Campak

  1. Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum labih banyak (ASI atau sari buah)
  2. Jika demam kenakan pakaian yang tipis
  3. Bekas suntikan yang nyeri dapat di kompres air dingin.
  4. Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3 - 4 jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam)
  5. Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat.
  6. Jika reaksi tersebut berat dan menetap bawa bayi ke dokter.
Itulah macam-macam imunisasi dasar bagi anak yang sangat dianjurkan untuk mencegah anak kita dari berbagai macam penyakit. Untuk mengetahui imunisasi lanjutan bagi anak, Sobat Nakes dapat klik tautan Imunisasi Lanjutan bagi Anak dan Wanita Subur untuk mengetahui berbagai macam imunisasi lanjutan bagi anak setelah diberikan imunisasi dasar. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Sobat Nakes dan Pembaca semua. Salam sehat.

Sumber : Buku Ajar Imunisasi

Posting Komentar untuk "MENGENAL MACAM-MACAM IMUNISASI DASAR BAGI ANAK"