STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR MELAKUKAN POSTURAL DRAINASE, FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF
Sobat Nakes, salah satu tindakan keperawatan dalam menangani masalah pernapasan adalah melakukan prosedur postural drainase, fisioterapi dada dan batuk efektif. Namun, sebelum melakukan tindakan tersebut, Sobat Nakes dapat klik tautan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan pada Pasien Gangguan Pernapasan, untuk mengetahui hal-hal yang mendasar dalam melakukan tindakan keperawatan pada pasien yang mengalami masalah pernapasan.
Sumber : pixabay.com |
Setelah memahami hal mendasar mengenai konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien gangguan pernapasan, kini saatnya Sobat Nakes dapat memahami salah satu tindakan keperawatan yaitu melakukan prosedur postural drainase, fisioterapi dada dan batuk efektif. Sebetulnya bagaimana standar operasional prosedur dalam melakukan tindakan postural drainase, fisioterapi dada dan batuk efektif? Untuk lebih jelas mari kita bahas secara lebih rinci.
Pengertian Prosedur Postural Drainase, Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif
Prosedur melakukan tindakan postural drainage, fisiotherapi dada (perkusi, vibrasi) dan batuk efektif merupakan suatu tindakan keperawatan yang bertujuan untuk mempertahankan kepatenan jalan nafas dengan cara mengeluarkan secret.
Tujuan Prosedur Postural Drainase, Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif
Tujuan utama dalam melakukan tindakan postural drainase, fisioterapi dada dan batuk efektif diantaranya :
- Mempertahankan kepatenan jalan nafas
- Mengeluarkan secret dari jalan nafas bagain atas dan bagian bawah
- Meningkatkan kenyamanan dan bernafas lebih efisien.
Persiapan Prosedur Postural Drainase, Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif
Beberapa persiapan untuk melakukan tindakan prosedur postural drainase, fisioterapi dada dan batuk efektif diantaranya :
Persiapan Klien
Persiapan klien sebelum melakukan tindakan postural drainase, fisioterapi dada dan batuk efektif diantaranya adalah :
- Memastikan klien membutuhkan fisiotherapi dada dan postural drainage.
- Menyampaikan salam
- Menginformasikan kepada klien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
- Menganjurkan minum sebelum tindakan dilakukan bila tidak ada kontraindikasi.
- Memberitahukan supaya klien tidak makan 1-2 jam sebelum postural drainage dilakukan.
- Menghentikan semua makanan makanan melalui NGT selama 30-45 menit sebelum melakukan tindakan.
- Memeriksa residual isi lambung (bila terpasang NGT), jika lebih dari 100 ml, tunda tindakan.
Persiapan Alat
Beberapa peralatan yang diperlukan dalam melakukan tindakan postural drainase, fisioterapi dada dan batuk efektif diantaranya :
- Tempat tidur klien bila tersedia yang dapat diatur (diturunkan dan dinaikkan)
- Kursi (untuk mendrinase lobus atas)
- Bantal 1 sampai 4
- Tisu wajah, kantung kertas untuk menampung sputum.
- Handuk.
- Teko dan air minum
- Sarung tangan
- Stetoskop
- Suction bila klien tidak dapat batuk atau membersihkan secret sendiri.
- Alas kerja
- Sampiran.
Persiapan Lingkungan
Persiapan lingkungan dalam proses tindakan postural drainase, fisioterapi dada dan batuk efekti yang utama adalah menjaga privasi klien dengan menutup gordin atau pasang sampiran.
Pelaksanaan Postural Drainase, Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif
Setelah semua persiapan telah dilakukan, saatnya melakukan tindakan prosedur postural drainase, fisioterapi dada dan batuk efektif dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Mencuci tangan, klik untuk mengetahui 6 Langkah Cuci Tangan Menggunakan Sabun
- Memakai sarung tangan
- Melakukan postural drainage dengan cara bantu klien mengatur posisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan untuk postural drainage.
- Apabila secret berada pada bronkus lobus apical anterior atas bagian kanan dan kiri atur posisi pasien duduk di kursi, bersandar pada bantal atau duduk semi fowler.
- Apabila secret berada pada bronkus lobus apical posterior atas bagian kanan dan kiri atur posisi pasien duduk di kursi, condong ke depan pada bantal atau meja.
- Apabila secret berada pada bronkus lobus atas anterior bagian kanan dan kiri atur posisi klien berbaring terlentang datar dengan bantal kecil di bawah lutut.
- Apabila secret berada pada bronkus lobus tengah atas bagian kiri atur posisi pasien berbaring miring kanan dengan lengan atas kepala pada posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 30 cm, tempatkan bantal di belakang punggung dan gulingkan pasien seperempat putaran ke bantal.
- Apabila secret berada pada bronkus lobus bawah anterior bagian kanan dan kiri atur posisi pasien berbaring terlentang dengan posisi trendelenberg, dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm. Biarkan lutut menekuk pada bantal.
- Apabila secret berada pada bronkus lobus lateral bawah kanan atur posisi pasien berbaring miring kanan posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm.
- Apabila secret berada pada bronkus lobus lateral bawah kiri atur posisi pasien berbaring miring kanan posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm.
- Apabila secret berada pada bronkus lobus superior bawah bagian kanan dan kiri atur posisi pasien atur posisi pasien berbaring telungkup dengan bantal di bawah lambung.
- Apabila secret berada pada bronkus lobus basal superior bagian kanan dan kiri atur posisi pasien trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 90 cm.
- Menggunakan bantal secukupnya untuk mepertahankan posisi dan memberi rasa nyaman klien.
- Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10 sampai 15 menit, kemudian lakukan perkusi dada.
- Perkusi dada (clapping) dilakukan dengan cara memastikan terlebih dahulu bahwa area yang akan diperkusi tertutup oleh gaun atau handuk.
- Meminta pasien untuk bernafas lambat dan dalam.
- Mencekungkan telapak tangan sehingga jari-jari fleksi dan ibu jari merapat ke telunjuk.
- Merelaksasikan pergelangan tangan dan fleksikan sikut perawat.
- Secara bergantian tangan, menepuk-nepukan area paru yang terdapat secret kemudian melakukan vibrasi dada.
- Melakukan vibrasi dada dengan cara meminta pasien untuk menarik nafas dalam (inspirasi) melalui mulut dan mengeluarkan nafas (ekspirasi) melalui hidung atau mulut yang dirapatkan.
- Pada saat ekspirasi, menekankan telapak tangan (saling menumpang) secara merata pada area dada yang terkena.
- Meluruskan dan kuatkan siku dan getarkan/goyangkan tangan pada area dada yang terkena. Vibrasi dilakukan selama 5 kali ekspirasi.
- Menganjurkan klien untuk batuk.
- Melakukan batuk efektif dengan cara mengatur posisi pasien duduk dengan agak sedikit membungkuk ke depan dan kaki dilurukan diatas tempat tidur.
- Mempertahankan posisi panggul dan lutut fleksi untuk merelaksasikan dan mengurangi ketegangan otot-otot abdomen ketika batuk,
- Menganjurkan pasien untuk menarik nafas lambat dan dalam melalui bibir yang dirapatkan beberapa kali (3 kali).
- Membatukkan dua kali selama mengeluarkan nafas (ekspirasi) sambil mengencangkan otot-otot abdomen bersamaan dengan batuk.
- Menganjurkan pasien menahan atau membebat apabila ada luka abdomen.
- Menganjurkan pasien membuang lendir di wadah.
- Membiarkan pasien istirahat sebentar bila perlu.
- Menganjurkan klien minum secukupnya.
- Melakukan Evaluasi
- Evaluasi keadaan pasien dengan cara auskultasi lapang paru
- Inspeksi jumlah, warna dan karakter sputum
- Review catatan diagnostik meliputi pengumpulan sputum/culture, X-Ray dan AGD.
- Ukur TTV dan pulse oksimetri.
- Mengembalikan posisi klien yang nyaman.
- Membuka sarung tangan
- Membersihkan alat
- Mencuci tangan
- Mendokumentasikan hasil tindakan.
Itulah beberapa langkah-langkah dalam melakukan tindakan postural drainase, fisioterapi dada dan batuk efektif pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Semoga dengan penjelasan diatas dapat memberikan pengetahuan dan tambahan wawasan bagi Sobat Nakes sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. Salam sehat.
Posting Komentar untuk "STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR MELAKUKAN POSTURAL DRAINASE, FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF"